BELAJAR PADA MATAHARI
Kesetiaan yang tak pernah ingkar janji
bagaimanapun keadaan situasi
matahari konsisten setiap pagi
terbit menampakkan diri
Biarpun pagi berselimut kabut
langit juga berselimut awan
rinai hujan ikut berjalan
matahari tak enggan
tak mengingkari perjanjian
Tahun bertambah jumlah
matahari tak pernah
takut melangkah
bahkan tak menyerah
setiap pagi menunjukkan wajah
Belajar pada matahari
yang tegar menghadapi musim
aku akan terus mengalir
konsisten menapakkan diri
diantara diksi-diksi
yang semakin penuh teka teki
2 Januari 2024
INGAT CINTAMU
Aku masih ingat cintamu
yang ranum setiap ujung waktu
Saat itu, saat yang tak mungkin
terulang diputar kembali
seperti film percintaan
yang pernah kita tonton
kita putar kembali
kita tonton lagi
Aku masih ingat cintamu
kau pasrah menyerah padamu
menyerah tak mau kalah
malah menyerang menantang
membalas kecupan
yang aku berikan
Aku masih ingat cintamu
tak hilang digerus waktu
terlalu sayang dibiarkan berlalu
saat ingat cintamu
Saat ingat cintamu
ada tanya pada diri sendiri
kenapa aku tak bisa menikmati
cintamu sampai nanti
2 Januari 2024
BELAJAR BERCINTA
Kita tak mungkin bercinta
tanpa inovasi
sesuai kemajuan tehnologi
Kita harus belajar bercinta
tak lagi nulis kata-kata asmara
rindu yang mendera
di atas kertas warna
merah jambu segala
Juga tak harus menempuh jarak
untuk ketemu membunuh rindu
karena jarak bisa kita lipat
waktu bisa kita singkat
Ada yang mungkin sulit
dan sangat sulit sekali
yang kita pelajari
dari pelajaran cinta itu
Belajar cinta setia
itulah yang tak gampang
kita pelajari dan terapkan
dari belajar cinta
2 Januari 2024
(Suyitno, S.Pd, M.Pd) karyanya berupa puisi, cerpen dan esai sudah dimuat di beberapa media massa, antara lain di Suara Karya, Republika, Sastra Sumbar, Media Indonesia dan lain-lain. Puisi-puisinya terkumpul di beberapa antologi puisi, antara lain Negeri Awan (2017), Festival Bangkalan (2017), Ruang Tak Lagi Ruang (2017), Kesaksian Tiang Listrik (2018), Negeri Bahari (Negeri Poci 2018), Jejak Sajak Batu Runcing (2018), Sabda Alam (2019), Zamrud Khatulistiwa (2019), Membaca Hujan di Bulan Purnama (Tembi, 2019), Biografi Tepung (2021), PMK 8 (2021) dan lain-lain. Juga dalam Antologi “Bersetubuh Dengan Waktu” (2014), “Dari Cinta Ke Negara” (2015), “Rasa Ku Rasa” (2016) dan Kumpulan Cerpen “Sepeda Pancal” (2016), “Gapura Menapak Jejak Mojopahit” (2018), “Pemulung Diksi” (2019), Lampiaskan Keinginan (2021), Dengan Apa Aku Mencintaimu (2022)
Dosen di Institut Agama Islam Uluwiyah Mojokerto. Mendirikan Kampung Literasi “AMANGKUCITA”, dan Penggiat Gerakan Puisi Menolak Korupsi (PMK).